Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
1 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
09 Mei 2023 13:11:01 173 Kali
Info Nagari Pasar Muara Labuh ---, Selasa (09/5/2023), Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Pemerintah Nagari Pasar Muara Labuh melakukan sebuah terobosan dengan mengelar kegiatan Sosialisasi Pola Asuh Anak di lapangan yaitu di 3 (tiga) Posyandu yang ada di nagari. melihat antusias masyarakat ketika terselenggaranya kegiatan ini di masing-masing posyandu, Pemerintah Nagari merasa tujuan yang ingin dicapai bisa lebih terwujud dan azas manfaat dari Dana Desa yang disalurkan Pemerintah Pusat bisa dirasakan oleh masyarakat banyak.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh Pj. Wali Nagari, Wali Jorong, Kasi Kesra, Babinsa, Babinkhamtinmas, Kader KPM, Kader Posyandu Nagari serta masyarakat yang mengikuti kegiatan posyandu, sehingga tujuan yang ingin dicapai pemerintah lebih terwujud melihat antusias masyarakat ketika terselenggaranya kegiatan ini.
“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, tutur Deltis Pahmi, M.Pd dari TP-PKK Kabupaten, ketika memberikan materi sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Diterangkan Deltis Pahmi, M.Pd, kesehatan berada di hilir. Seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.
Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita.
Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.
Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan.
Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
#senangmelayanimasyarakat
#melompatmenujusolokselatanmajudansejahtera
#cegahstuntingkenalipenyebabnya
Untuk artikel ini
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran